Berkisah tentang sebuah catatan harian yang melintasi waktu yang ditulis oleh Danakitri Prameswari, seorang gadis remaja berusia 15 tahun. Dana berasal dari keluarga berada yang tinggal di perumahan elit Menteng, Jakarta. Ayahnya seorang dokter senior yang disegani dan memiliki pergaulan yang luas di kalangan pejabat pada era pemerintahan Presiden Soekarno. Ibunya seorang dosen di UI. Ia memiliki kakak perempuan bernama Kayana Iswidari dan kakak lelaki bernama Basupati Aryotama (Pati). Dana paling dekat dengan Pati. Pati adalah seorang pemuda tampan dan calon dokter (mahasiswa UI) tapi kritis terhadap pemerintah dan doyan pesta. Meski begitu, ia sangat setia pada kekasihnya, Lola. Sampai suatu hari, pada Februari 1968, saat gejolak politik Indonesia masih panas imbas dari peristiwa G 30 S PKI dan Pati juga ikut serta menjadi aktivis jalanan, tiba-tiba ia jatuh pingsan, tak lagi sadarkan diri. Ia koma. Berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, Pati tak lagi membuka matanya. Tapi ia masih tetap bernapas.
Cerita ini akan diambil dari sudut pandang buku harian yang ditulis oleh Dana. Tanggal penulisan akan dimulai pada 1 Januari 1965. Di diari ini, dengan gaya penulisan polos layaknya remaja, Dana akan bercerita mengenai kisah jatuh cintanya dengan seorang remaja pria yang mirip aktor Alain Delon, jalan-jalan melihat Monas yang sedang dibangun, kesukaanya pada The Beatles meski Presiden Soekarno tidak suka, lalu tentang pesta lamaran Kayana yang dihadiri oleh Jenderal Nasution dan assistennya yang ganteng Lettu Pierre Tendean, tentang jatuhnya Soekarno dan naiknya Soeharto, kemudian saat ia ke Sarinah ia merasa lucu melihat seorang bocah kulit hitam (Barack Obama) yang sedang jalan dengan mamanya yang berkulit putih lalu saat ia traveling ke Amerika Serikat untuk menonton konser akbar Woodstock 1969, ke Inggris untuk mengejar The Beatles, lalu kembali ke Jakarta, kuliah dan berteman dengan empat anak-anak UI yang sangat lucu bernama: Rudy Badil, Kasino, Nanu dan Dono, lalu peristiwa Malari, ia menikah, punya anak dan terus sampai pada lengsernya Soeharto, Jokowi dilantik hingga akhirnya tak terasa sudah hampir 50 tahun, sang kakak, Basupati masih terus tertidur lelap, melewati begitu banyak peristiwa dalam hidupnya bahkan banyak orang yang sudah mendahuluinya. Dana masih terus memupuk harapannya, berharap kalau kelak kakaknya akan terbangun. Dan jika ia bangun, tugasnya adalah mempersiapkan sang kakak untuk tidak 'shock' melihat begitu banyaknya perubahan yang telah terjadi dan betapa dalam kurun waktu 50 tahun, begitu banyak orang yang telah hilang dalam hidupnya.