Average Rating :
Title: Voice Note Sebuah Jawaban
Category: Humor
Language: Bahasa Indonesia
Published: April 2020
Total Hits: 360
Total Readers: 228
Status : Complete
Total Pages: 1
Written by: rifa2122

Bangunan berjejer rapih dan seragam, menjadi tempat penuh tawa dan duka. Bangunan bertingkat dua yang terdiri dari beberapa ruang kelas membuatnya nampak indah ketika mengelilingi taman, serta membelakangi sebuah lapang upacara. ukiran unik dibuat di setiap dinding untuk terus memperindahnyameski akan menghapus jejak namun kenangannya tak akan terhapus. Kembali lagi ke sekolah tempat yang paling membuatku sangat merindu, menjadi bagian dari tiap cerita mereka dan beriringan dengan semua ibu guru yang telah memberiku semuanya.
Meski baru menjadi seorang guru, ada beberpa banyak hal yang memang sulit. Terutama saat anak-anak memasuki mood belajar yang kurang, lebih tepatnya jam-jam rawan. Banyak dari mereka melakuakn hal yang sangat konyol dan bandel. ada yang sibuk dengan handphone, adapun yang sibuk dengan bisik-bisik tetangga, meski begitu sebagian yang lain juga berusaha fokus untuk belajar. Tak banyak cara yang aku lakukan saat kondisi seperti itu, aku hanya akan membuat materi lebih mudah dimegerti. Contohnya saja mengadakan game tebak jawaban, yang akan membuat semua murid tertarik dan berusaha mengikuti pembelajaran tanpa harus merasa terbebani.
Banyak hal yang membuatku kadang naik pitam, namun teringat kembali pada diri yang dahulu mirip dengan mereka, yang merasakan tentu akan lebih mengerti. Hingga saat masa ujian mata pelajaranku ada hal konyol yang aku dapatkan dari murid-murid. Ketika itu persiapan soal dan lembar jawaban sudah sangat rapih aku pegang dan berjalan menuju kelas. Suara riuh di luar terdengar menggema, namun seketika ambang pintu aku buka sunyi sigap hadir. Pembagian soal dan lembar jawabanku aku lakukan dengan tertib, peraturan pegerjaan sudah mereka pahami. Waktu pengerjaan terasa membosankan bagiku, tapi dulu saat seperti mereka malah waktu itu tak cukup tuk mnegisi tiap soal yang terhidang.
Dengan perasaan yang biasa dan mulai bersiap memeriksa jawaban anak-anak aku mulai merasa seorang guru. Namun setelah beberapa lembar jawaban yang di periksa dengan nilai yang lumayan, aku di hadapkan dengan jawaban konyol dari muridku sendiri. Entah apa yang ia pikirkan saat itu, bukannya menulis uraian ia malah menggambar persegi yang mirip dengan tampilan layar voice note whatapp. Tercengan bukan kepalang, ingin marah namun aku malah tak bisa menahan tawa yang kian menggelitik.
Langkah dengan tawa membuatku tak karuan untuk menyusul murid di kelas. Ketika masuk aku langsung memangil anak konyol itu di depan, dan mempertanyakan jawaban dia di hadapan teman-temannya. Seruak tawa menggelegar dari teman-temannya, mereka benar-benar tak bisa berhenti tawanya.
“silahkan play jawaban di lembar jawabannya?” tanyaku sinis padanya
“aduh bu, gak bisa di play. Soalnya saya kehabisan kuota”
LOL

Begin Reading  Add Review